Distani, 2024.  Gangguan reproduksi banyak terjadi pada ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, dan domba, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berkembang biak. Beberapa gangguan reproduksi umum pada ternak ruminansia yaitu Gangguan Siklus Estrus kondisi di mana hewan betina tidak mengalami siklus birahi atau estrus. Penyebabnya bisa karena defisiensi nutrisi, stres, dan ketidakseimbangan hormon. Selanjutnya Kegagalan Pembuahan (Infertilitas) dimana kualitas sperma rendah yang dapat menghambat pembuahan. Pada ternak betina terjadi hipofungsi ovarium/kista menyebabkan kegagalan ovulasi sehingga pembuahan tidak terjadi.


Dalam hal ini Keguguran juga merupakan salah satu gangguan reproduksi yang sering terjadi akibat infeksi bakteri (misalnya, Brucella, Leptospira), virus, atau protozoa. Faktor lain yang berkontribusi pada abortus termasuk defisiensi nutrisi dan stres lingkungan. Kemudian Distokia (Kesulitan Melahirkan) bisa terjadi jika ukuran janin terlalu besar atau jika posisi janin dalam rahim abnormal. 


Gangguan reproduksi lainnya yaitu  infeksi pada lapisan dalam rahim (endometritis) atau rahim secara keseluruhan (metritis) sering terjadi setelah melahirkan, terutama jika kebersihan lingkungan tidak terjaga. Kedua infeksi ini dapat memengaruhi kesuburan dan memperlambat waktu untuk kembali ke siklus birahi. Ada pula retensi plasenta yakni kondisi di mana plasenta tidak dikeluarkan dari tubuh induk setelah melahirkan. Ini dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi lain, yang mempengaruhi kesehatan reproduksi. Selain hal tersebut ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhu siklus birahi dan kesuburan.



Pencegahan dan pengelolaan gangguan reproduksi yang dapat dilakukan yakni dengan memberikan  pakan yang baik, vaksinasi dan pengobatan preventif, manajemen kebersihan dan lingkungan dan perawatan pasca melahirkan. Dengan pendekatan yang tepat dan berkala dapat mengurangi risiko gangguan reproduksi serta meningkatkan produktivitas ternak ruminansia.


Ditulis oleh Pratista Angelia Saputri, S.ST. (Penyuluh Pertanian Ahli Madya pada Dinas Pertanian Kabupaten Tulang Bawang)