Distani, 2021.  Lalat buah adalah hama  yang banyak merusak tanaman buah dan sayur, tanaman yang terkena serangan lalat buah memiliki daya rusak hampir 50% sehingga dapat mengganggu hasil panen. 

Cara penyerangan lalat buah yaitu.

Lalat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya dalam lapisan epidermis. Pada waktu menetas, larvanya akan memakan daging buah hingga warna buah menjadi jelek dan tidak dapat dimakan. Biasanya serangan lalat ini diikuti hama lain.Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada bunga dan batang. Batang yang terserang akan menjadi bisul. Sementara itu buahnya akan menjadi kecil dan berwarna kuning.


Siklus hidupnya dimulai dari himago atau lalat betina yang bertelur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami dua kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa.


Sifat khas lalat buah adalah  dapat bertelur di dalam buah. Larva (belatung) yang menetas dari telur tersebut akan merusak daging buah, sehingga buah menjadi busuk dan gugur. ... Hal ini disebabkan karena stadia yang merusak adalah larva yang menyerang langsung pada buah tanaman


=> warna yang di sukai lalat buah


Dari banyak penelitian di temukan bahwa lalat buah menyukai warna kuning . Hal ini diperkirakan karena pada umunya lalat menggunakan isarat visual untuk menemukan inangnya dari hasil penelitian meenunjukan perangkap yang berwarna kuning lebih banyak memerangkap lalat buah dalam jumlah yang tinggi. Dan warna yang tidak di sukai oleh lalat buah adalah warna biru, jika dalam ilmu pengendalian lalat buah warna biru tidak di sarankan untuk di gunakan dalam penanganan.


Lalat buah akan aktif saat musim hujan, proses pembusukan akan semakin cepat jika diiringi serangan jamur. Saat aplikasi pestisida perlu dilakukan dengan aplikasi ke tanah untuk membunuh pupa yang berkembang di tanah. Dengan karakteristiknya yang banyak inang, lalat buah sulit dikendalikan.


Pengedalian secara teknis

• secara kultur teknis di lakukan dengan sanitasi lahan.

• mencangkul / membalikkan tanah agar larva tidak menjadi pupa , serta pupa yang terlajr terbentuk naik dan terkena sinar matahari sehingga dapat menyebabkan kematian pada pupa.

• membakar sampah, ranting / daun serta buah2 yang terkena serangan, asapnya dapat mengusir hama lalat buah.


=> Pengendalian secara Fisik


• menggunakan Papper trap, / perangkap kertas yang banyak di jual di tokoh pertanian, jika tidak di dapatkan bisa menggunakan media lain,

Seperti.

Botol yang di cat warna kuning dan dilumuri lem tikus di sekelilingnya. Atau bambu yang di cat kuning dan di lumuri lem di sekelilingnya kemudian di tancapkan di sekitar tanaman atau di gantung.


• pada penelitiannya lalat buah bisa di kendalikan dengan senyawa METIL EUGENOL. yang di dapatkan dari hasil sulingan daun cengkeh, selasih, kemangi, kayu manis, pala dll. Senyawa METIL EUGENOL juga efektif dalam penanggulangan hama tersebut.


Pengendalian dengan tanaman tumbuh bisa menggunakan -Daun mint. Daun kemangi. Daun pandan. Bunga lavender. Di tanam di sekitar tanaman yang di takutkan terkena serangan lalat buah.


=> pengendalian dengan musuh alami 

• Predator lalat buah yang umum adalah semut, laba-laba, kumbang stafilinid, dan cocopet (Dermaptera). Jenis patogen yang banyak menyerang pupa lalat buah adalah Beauveria. Namun penggunaan musuh alami ini benyak terkendala oleh petani sendiri, yang menggunakan pestisida kimiawi yang banyak membunuh musuh alami dari hama, sehingga populasi hama meningkat


Pengendalian lain yang di dapat di berbagai literatur ialah.


• 20 lembar daun jeruk nipis yang sudah ditumbuk

5 buah jeruk nipis yang sudah diperas

3 sendok makan molase

4 liter air bersih

2 sendok EM4 (mikroorganisme aktif)


Cara membuat


 • Campurkan bahan-bahan di atas, campur menjadi satu kemudian diaduk sekitar 4—5 menit sehingga nantinya menjadi larutan yang homogen. Selanjutnya, masukkan semua larutan ke wadah tertutup


dan biarkan terfermentasi selama 4—5 hari. ( dosis belum di temukan sampai di turunkannya tulisan ini)


 •  1 kg lengkuas, 

1 kg kunyit,

 1 kg jahe dan

 1 kg kencur yang ditumbuk halus

, dimasukan pada bak atau wadah pembuatan pestisida, kemudian ditambahkan 5 liter air kelapa, ditambahkan 1 liter EM4, ditambahkan 0.5 kg gula pasir, kamudian bak atau wadah ditutup dengan rapat dan di fermentasi selama 1-2 minggu . (Elidayati, A.Md._POPT Kecamatan Menggala)


# Salam lestari

#Salam pertanian Indonesia