Distani, 2022. Penyakit ngorok (CRD = Chronic Respiratory Disease) yang sering menyerang pada ayam, dipicu oleh serangan Mycoplasma gallisepticum. Gejala yang dialami berupa postur sayap turun, gerak lamban, dan muka bengkak. Penyakit ini merupakan penyakit kronis, menyerang saluran pernafasan ayam dan menimbulkan bunyi seperti mendengkur atau ngorok. Disebut kronis karena penyakit ini terjadi secara terus menerus dan sulit untuk disembuhkan hingga menyebabkan kematian.
Unggas yang terjangkit mikroorganisme dari family Mycoplasmataceae ini harus dipisahkan dari ayam sehat sesegera mungkin. Cara membedakannya adalah ayam yang sakit sering menggelengkan kepalanya untuk memudahkan bernafas. Pada malam hari gejala-gejala itu terlihat jelas sehingga peternak mudah melihatnya.
Serangan penyakit ngorok akan makin mudah penularannya pada kondisi dingin dan lembab. Penularan mikoplasma penyebab penyakit ngorok berasal dari udara terbuka. Penyakit ngorok dapat menjangkit ayam petelur, pedaging, maupun ayam kampung.
Penyakit ini bisa diobati dengan pemberian antibiotik, namun jangan terburu-buru memberikannya karena antibiotik mempunyai keterbatasan. Tidak semua jenis antibiotik mampu sampai ke kantong hawa tempat mikoplasma itu bercokol. Bila sembarangan memberikan antibiotik, penyembuhan ayam makin sulit akibat resisten antibiotik.
Ekstrak rimpang jahe dan ekstrak daun sirih mampu mengatasi serangan CRD pada ayam. Siapkan masing-masing 200 gr untuk membuat ekstrak, dengan terlebih dahulu mencuci bersih dan memotong kecil-kecil lalu diekstrak dengan metode maserasi. Hasil ekstrak keduanya dicampur jadi satu dan dijadikan bentuk butiran agar penyimpanan dan pemberian lebih mudah. Peternak juga dapat mengolah kedua herbal itu secara sederhana, yaitu merebus masing-masing rimpang jahe dan daun sirih yang telah dicuci bersih. Ekstrak dilarutkan dalam air minum ayam di dalam wadah berkapasitas 1 liter. Setelah mengkomsumsi larutan ekstrak selama 6 hari ayam akan terlihat semakin bugar. Dalam sehari larutan diganti 2-3 kali untuk menghindari gangguan faktor eksternal.
Untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit ini peternak harus rutin membersihkan kandang. Ayam yang sehat juga harus diberi vitamin dan antistres. Peternak juga diharapkan tidak lagi menggunakan ayam terserang atau bergejala sebagai indukan, karena potensi penularan secara genetik makin tinggi dan siklus hidup mikoplasma tidak berhenti.
Penulis Bambang Sumantri, SP. (PP Ahli Madya)
(Sumber : Majalah Trubus)