Distani, November 2024.  Ketahanan pangan merupakan salah satu isu strategis yang menjadi prioritas nasional, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan dinamika global. Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah Indonesia menggagas Brigade Pangan sebagai salah satu inisiatif penting dalam menjaga ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas pangan di seluruh wilayah.


Brigade Pangan adalah program terorganisir yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, petani, penyuluh pertanian, akademisi, dan masyarakat, untuk meningkatkan produksi pangan, memperkuat distribusi, dan mendorong inovasi di sektor pertanian. Program ini dirancang untuk memberikan solusi konkret terhadap permasalahan pangan, baik di tingkat nasional maupun daerah.


Tujuan Brigade Pangan berupaya meningkatkan produktivitas melalui penyediaan teknologi, pendampingan, dan akses ke input pertanian berkualitas seperti benih unggul dan pupuk. Selain itu meningkatkan ketersediaan pangan lokal untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Kemudian dalam situasi darurat seperti bencana alam atau gagal panen, Brigade Pangan bertindak sebagai unit cepat tanggap untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi.


Komponen-komponen utama Brigade Pangan yaitu Pendampingan Teknologi dalam hal ini Penyuluh pertanian dan tenaga ahli dikerahkan untuk memberikan pelatihan kepada petani dalam menggunakan teknologi pertanian modern. Selanjutnya Optimalisasi Lahan Marginal dalam hal ini Brigade Pangan fokus pada pemanfaatan lahan suboptimal seperti rawa, lahan kering, dan lahan gambut untuk memperluas areal tanam. Kemudian kolaborasi multi-stakeholder karena keterlibatan berbagai pihak, termasuk swasta dan lembaga penelitian, memastikan keberlanjutan program ini melalui pendanaan, inovasi, dan kebijakan yang mendukung.


Untuk mendukung kegiatan ketahanan pangan nasional tersebut, kabupaten tulang bawang sudah membentuk Brigade Pangan sebanyak 46 yang tersebar di 7 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang telah membentuk Brigade Pangan yaitu  Gedung meneng  sebanyak 6 BP, Rawajitu Selatan 7 BP, Dente Teladas 14 BP, Gedung Aji Baru 2 BP, Rawa Pitu 14 BP,Penawar Aji 2 BP, Gedung Aji Baru 1 BP.


Brigade Pangan adalah langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia. Dengan pendekatan kolaboratif, inovasi teknologi, dan pemberdayaan masyarakat, program ini tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi di sektor pertanian. Keberhasilan Brigade Pangan sangat bergantung pada dukungan semua pihak untuk menciptakan sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan.


Ditulis oleh Pratista Angelia Saputri, S.ST.

(Penyuluh Pertanian Ahli Madya Dinas Pertanian Tulang Bawang)